Kamis, 25 Agustus 2011

Tugas Akhir di Akademi Pariwisata Stipary Yogyakarta

Strategi Pemasaran Hotel Dalam Menghadapi Persaingan Global Untuk Menaikkan Tingkat Hunian Di The Cangkringan Jogja Villas And Spa


BAB 111
ANALISA DATA

Dalam bab ini penulis akan menyajikan tentang analisa data dan menguraikan mengenai data-data yang telah penulis peroleh selama melaksanakan penelitian di The Cangkringan Jogja Villas and Spa. Data-data yang akan penulis sajikan ini berdasarkan pada pokok permasalahan yang berhubungan dengan judul penelitian yaitu :
“Strategi Pemasaran Hotel Dalam Menghadapi Persaingan Global Untuk Menaikkan Tingkat Hunian di The Cangkringan Jogja Villas and Spa”
Dari variabel yang telah penulis buat, maka penulis berusaha untuk menjabarkan sesuai dengan kemampuan penulis dalam menguraikan dan menjelaskan obyek yang diteliti dan menganalisa data yang telah penulis peroleh selama melakukan penelitian di The Cangkringan Jogja Villas and Spa
Setelah penulis mengetahui gambaran umum The Cangkringan Jogja Villas and Spa dan gambaran umum mengenai Marketing Department maka dapat langsung menuju pada pokok permasalahan yang sesuai dengan judul peneitian.

A.  Strategi Pemasaran Hotel Yang Diterapkan Di The Cangkringan Jogja Villas and Spa
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi negara tujuan wisatawan dari berbagai belahan dunia. Hal ini karena negara Indonesia yang

memiliki kekayaan budaya, pesona alam yang indah, keanekaragaman suku bangsa,
peninggalan-peninggalan sejarah, serta berbagai macam hal menarik lainnya menjadikan Indonesia selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Dari tahun ke tahun, persentase kunjungan wisatawan asing ke Indonesia selalu mengalami peningkatan, hal ini mendorong pertumbuhan idustri pariwisata khususnya industri perhotelan yang saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, terbukti dengan semakin banyaknya hotel yang di bangun di daerah-daerah tujuan wisata (DTW) hampir di seluruh Indonesia.
Hotel sebagai salah satu sarana pendukung keberhasilan pariwisata di Indonesia dengan menyediakan tempat tinggal sementara serta fasilitas-fasilitas yang di butuhkan wisatawan saat berwisata ke Indonesia kini bersaing untuk menunjukkan keunggulannya masing-masing untuk menarik calon tamu atau wisatawan datang dan menginap di hotel mereka serta menikmati fasilitas yang tersedia di hotel yang mereka kelola, dengan menarik sebanyak mungkin tamu untuk menginap di hotel, tentu saja hal ini akan memberikan keuntungan yang besar bagi pengusaha hotel. Dalam menarik perhatian tamu inilah peran marketing hotel sangat dibutuhkan khususnya dalam mencari dan menerapkan strategi-strategi yang tepat dan efektif tanpa mengesampingkan biaya operasional dari strategi pemasaran itu sendiri. Selain itu manajemen pemasaran sebisa mungkin memanfaatkan setiap peluang yang ada karena perkembangan industri perhotelan memacu terjadinya persaingan yang sangat ketat diantara para pemasar hotel dalam mencari dan menarik minat tamu/wisatawan untuk menginap di hotel. Dengan terjadinya persaingan secara global di antara pemasar-pemasar hotel, calon tamu/wisatawan kini memiliki banyak pilihan dengan berbagai perhitungan yang menguntungkan ketika memilih suatu hotel sebagai tempat tinggal sementara saat berwisata atau berlibur ke Indonesia. Oleh karena itu strategi yang tepat dan efektif akan memberi peluang yang besar dalam usaha menaikkan tingkat hunian kamar dalam menghadapi dan memenangkan persaingan yang terjadi saat ini.
Strategi sendiri dapat diartikan sebagai suatu rencana terpadu dan menyeluruh yang mengaitkan kekuatan perusahaan dalam menghadapi persaingan usaha agar dapat tercapai tujuan yang di inginkan yaitu, Laba.
Manajemen pemasaran The Cangkringan Jogja Villas and Spa menerapkan strategi Online Marketing sebagai strategi utama dalam memasarkan produk dan fasilitas hotelnya dan OffLine Marketing sebagai pendukung keberhasilan strategi   pemasaran utama yang diterapkan.
1.      Online Marketing
Strategi Online Marketing merupakan kegiatan komunikasi pemasaran dengan menggunakan media Internet. Saat ini hampir setiap hotel berbintang maupun non-bintang menggunakan strategi Online Marketing dalam memasarkan produk dan fasilitas hotelnya kepada calon konsumen. Hal ini dikarenakan pemasaran hotel secara Online lebih menghemat biaya dan juga dapat dilihat oleh semua orang dimana saja dan kapan saja selama terkoneksi dengan media internet. Kemajuan teknologi memberikan dampak positif bagi pihak manajemen pemasaran hotel dalam menemukan inovasi-inovasi terbaru dalam memasarkan produk dan fasilitas hotel yang mereka miliki kepada konsumen. Hal ini tentu saja mendorong terjadinya persaingan dalam memperlihatkan keunggulan masing-masing hotel untuk menarik lebih banyak tamu datang dan menginap di hotel dan tentu saja untuk menaikkan tingkat hunian kamar hotel.
Untuk membangun pemasaran Online, manajemen pemasaran The Cangkringan Jogja Villas and Spa bekerjasama dengan semua Online Distribution Channel dan Online Travel Agent , masuk Global Distribution System supaya bisa diakses oleh Airlines System dan Travel Agent diseluruh dunia secara online, memasukkan website villa ke Search Engine ( mesin pencari ) diseluruh dunia, memantau posisi rangking website villa di semua Search Engine dan melakukan internet marketing seperti PPC ( Pay Per Click ) di Google atau Yahoo.
The Cangkringan Jogja Villas and Spa merupakan sebuah butik hotel dimana karakteristik pasar butik hotel adalah “Niche” market. Niche artinya Ceruk yang kecil, jadi potential market share-nya tidak sebesar hotel di kota yang jumlah kamarnya diatas 100. Untuk membangun pasar bagi Individual Butik hotel dibutuhkan waktu yang lebih lama dan usaha extra. Chain butik hotel seperti Amanjiwo ( Magelang ), Amandari ( Bali ) dan Amanwana ( Lombok ) lebih cepat mendapatkan pasar karena pasar sudah terbentuk sebelum sebuah  properti join  dengan chain tersebut. Singkat kata Butik hotel adalah hotel untuk minat khusus atau special interest. Banyak costumer yang mampu bayar tapi tidak mau menginap di butik hotel karena memang tidak ada minat.
Untuk memasarkan Butik hotel dengan karakteristik tersebut diatas ada 2 jalur yaitu jalur ( lebih ) cepat dan jalur ( lebih ) lambat. Jalur ( lebih ) cepat yaitu dengan bergabung dengan Chain ( jaringan ) international seperti AMANGROUP ( http://www.amanresorts.com ), Four Season, Oberoi, dan berafiliasi dengan Small Luxury Hotels ( http://www.slh.com/) atau  Boutique Hotels ( http://www.boutiquehotels.com/ )
Jalur ( lebih ) lambat adalah dengan membangun market sendiri tidak bergabung dengan chain  tertentu atau berafiliasi dengan marketing affiliates seperti small luxury hotel .
Saat ini The Cangkringan Jogja Villas and Spa telah bekerjasama di banyak agen travel atau Online Travel Agent  diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Www.Agoda.com
b.      Www.Hrs.com
c.       Www.Hotels.de
d.      Www.Wotif.com
e.       Www.Ratestogo.com
f.       Www.Hotelclub.com
g.      Www.Hotels.com
h.      Www.Eypedia.com
i.        Www.Destinationjava.com
j.        Www.Hotelsinjava.com
k.      Www.Asiarooms.com
l.        Www.Laterooms.com
m.    Www.Booking.com
n.      Www.Hotelworld.com
o.      Www.Hotelbookers.com

Strategi Online Marketing sendiri merupakan strategi yang diharapkan mampu mengantisipasi keadaan yang sudah berubah akibat dampak deregulasi, pengaruh globalisasi, dan perkembangan teknologi, di samping adanya perubahan tingkah laku konsumen yang makin pintar dan banyak pilihan. Dengan kata lain, perusahaan yang akan berhasil adalah perusahaan yang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan usaha dan mampu memanfaatkan peluang sebaik mungkin.
Sebelum menerapkan suatu strategi dalam kebijakan pemasaran sebaiknya melakukan tindakan sebagai berikut:
a.       Melakukan Perumusan Strategi Pemasaran.
Sebelum melangkah untuk meraih sesuatu, perlu dirumuskan strategi pemasaran itu sendiri terlebih dahulu. Dalam hal ini manajemen pemasaran The Cangkringan Jogja Villas and Spa telah menetapkan strategi Online Marketing sebagai strategi utama dalam memasarkan produk dan fasilitas pelayanan hotel yang dimiliki.

b.      Perumusan Strategi Teknologi
Guna mendukung strategi pemasaran hotel yang telah ditetapkan, diperlukan strategi pemilihan teknologi yang akan digunakan. Dalam hal ini manajemen pemasaran The Cangkringan Jogja Villas and Spa bergabung menjadi anggota Online Travel Agen (OTA)
 OTA adalah biro perjalanan yang menjual paket perjalanan wisata secara online kepada wisatawan.
c.       Strategi Sumber Daya Manusia (SDM)
Manajemen pemasaran hotel saat ini memerlukan pegawai/karyawan yang ahli di bidang marketing khususnya Hotel Marketing, sebelum mengambil kebijakan dalam menentukan strategi pemasaran yang akan di terapkan, Marketing Department harus memiliki tenaga/pegawai yang ahli dalam bidang pemasaran hotel
d.      Strategi Pembentukan Organisasi
Sejalan dengan perumusan strategi SDM tersebut di atas, perlu penyesuaian struktur organisasi yang diharapkan dapat mendukung efektivitas pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Dalam hal ini diperlukan struktur Staff  dengan menetapkan Job Description sehingga jelas delegasi wewenang yang di perlukan agar operasional perusahaan berjalan lancar
e.       Proses Manajemen
Penyesuaian struktur organisasi dan perumusan strategi teknologi dengan sendirinya akan banyak mempengaruhi proses manajemen selanjutnya. Proses manajemen antara lain meliputi : perencanaan anggaran, manajemen personalia, pengelolaan dana, dan fokus pencapaian laba.
f.       Prosedur Operasional
Dengan adanya perubahan proses manajemen dan strategi teknologi maka akan berpengaruh pula pada prosedur operasional yang lebih mudah dan berjalan efektif.
Prosedur yang dimaksud diantaranya meliputi : prosedur Check-In atau Check-Out  tamu sistem pembayaran,room service,dan lain-lain.
g.      Gaya Manajemen
Adanya strategi-strategi tersebut diatas akan mempengaruhi gaya manajemen. Pada waktunya akan kelihatan ambisi manajemen                                 dalam menjalankan perusahaan, tingkat inovasi yang diperlukan, sarana pendidikan dan pelatihan serta perhatian untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penerapan strategi dalam memasarkan produk dan fasilitas hotel harus melalui tahap-tahap yang akan menjadi dasar pertimbangan manajemen pemasaran dalam mengambil suatu keputusan dan kebijakan untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat dan efektif serta dapat menjadi suatu acuan dalam mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga terjalin komunikasi pemasaran yang jelas diantara staff, management, dan karyawan  hotel. Hal ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan manajemen pemasaran dalam memasarkan produk dan fasilitas yang tersedia di hotel.

2.      OffLine Marketing
Offline Marketing adalah kebalikan dari pemasaran Online.                Online marketing adalah pemasaran atau periklanan yang dilakukan melalui internet, sedangkan Offline Marketing adalah metode pemasaran yang dilakukan melalui majalah, brosur, iklan di radio dan surat kabar, poster, dan lain-lain.
 Dalam penerapan Strategi Offline Marketing pemasar hotel memperkenalkan diri dan menjalin kerjasama dengan cara :
a.      Sales Call
Sales Call adalah pemasaran yang dilakukan dengan mendatangi client/calon client secara berkala 2 kali seminggu untuk client/calon client yang ada di dalam kota dan 2 atau 3 bulan sekali untuk client/calon client yang berada diluar kota.
b.      Direct Mail
Direct Mail adalah pemasaran yang dilakukan dengan mengirimkan surat terkait program promosi, perubahan harga, dan event-event tertentu yang diadakan hotel untuk diberitahukan ke segmen pasar yang dimiliki oleh hotel
c.       Telemarketing
Telemarketing adalah pemasaran yang dilakukan melalui telepon
d.      Telefax
Telefax adalah pemasaran yang dilakukan dengan mengirimkan fax ke segmen-segmen pasar yang berisi penawaran yang dilakukan hotel misalnya program promosi, perubahan harga, dan event-event tertentu yang diadakan hotel
Semua penawaran tersebut diatas dikirim ke semua prospek yang ada baik yang ada di jogja dan kota besar lainnya seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Bali yang meliputi segmen pasar seperti berikut :
1) Travel Agent
2) Company/Corporate
3) Government/Embass
4) Association/Clubs
Selain melakukan Sales Call, Direct Mail, Telemarketing, dan Telefax pemasaran hotel The Cangkringan Jogja Villas and Spa dilakukan dengan cara-cara seperti berikut :
a.       Memasang iklan di media massa baik di koran maupun di majalah baik yang berskala lokal nasional maupun internasional dengan tujuan untuk membangun kesadaran publik tentang keberadaan The Cangkringan Jogja Villas and Spa
b.      Menjalin kerjasama strategis dengan bank atau perusahaan penerbit kartu kredit untuk mendapatkan promosi gratis di buletin mereka seperti BCA Card , HSBC, Standard Chartered, dan lain sebagainya
c.       Memasang billboard ditempat-tempat strategis seperti bandara, stasiun kereta api dan tempat-tempat strategis lainnya
d.      Mencetak brosur dan flyer sesuai dengan kebutuhan
e.       Mengikuti pameran wisata baik dalam maupun luar negeri seperti TIME, ATF, PATA dan ITB Berlin
f.       Menjadi sponsor dengan memberikan voucher akomodasi/spa pada event-event potensial seperti golf tournament, rotary club dan lain-lain
g.      Melakukan kegiatan public relation secukupnya

Inti dari pemasaran Offline adalah untuk membangun jaringan dalam negeri
Meskipun bukan menjadi strategi utama dalam strategi pemasaran yang di terapkan di The Cangkringan Jogja Villas and Spa, Offline Marketing tetap menjadi salah satu bagian yang terpenting dalam menunjang keberhasilan pemasaran hotel di The Cangkringan Jogja Villas and Spa khususnya dalam upaya mencapai target menaikkan tingkat hunian kamar. Hal ini karena tidak semua orang selalu terkoneksi dengan media internet, oleh karena itu melalui strategi ini, produk dan fasilitas hotel dapat diketahui oleh konsumen. Secara tidak langsung pemasaran ini merupakan  suatu alternatif lain yang sangat membantu keberhasilan strategi online marketing. Selain itu dengan memasarkan produk dan fasilitas melalui majalah, brosur, iklan, poster dan media cetak lainnya, produk dan fasilitas yang dimiliki oleh suatu hotel dapat lebih diketahui oleh semua orang dari berbagai kalangan dan elemen masyarakat. Sehingga peluang dalam memenangkan persaingan dalam merebut tamu atau konsumen untuk membeli dan menikmati menikmati layanan yang disediakan menjadi lebih besar.

Dari kedua strategi tersebut diatas, dapat di simpulkan bahwa dengan menerapkan strategi Online Marketing dan Offline Marketing peluang untuk menguasai pasar dan memenangkan persaingan cukup besar, namun hal ini akan sangat dipengaruhi oleh pilihan tamu atau konsumen itu sendiri dalam memilih jasa penginapan atau hotel yang diinginkannya ketika berlibur atau berwisata ke Indonesia khususnya bagi tamu yang berkunjung ke Yogyakarta, dengan demikian manajemen pemasaran hotel diwajibkan melakukan kebijakan-kebijakan penting dalam strategi yang diterapkan dalam hotel yang dikelola, misalnya dengan pemberian diskon, promosi pada saat-saat tertentu, atau menawarkan keindahan pesona alam di sekitar hotel yang menarik untuk dikunjungi sebagai bagian dari strategi pemasaran untuk menarik perhatian tamu atau konsumen.
Salah satu hal yang pada umumnya menjadi faktor penentu dalam menarik perhatian tamu adalah tarif atau harga kamar hotel.  Dalam menentukan kebijakan harga, manajemen pemasaran dituntut untuk merumuskan terlebih dahulu pertimbangan pemberian tarif kamar sesuai dengan fasilitas yang tersedia, sebisa mungkin perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan kamar dan fasilitas-fasilitas yang akan dijual kepada konsumen. Keberhasilan pemasaran tentu saja tidak lepas dari kebijakan pemasaran yang akan di ambil pada saat menentukan strategi pemasaran yang akan diterapkan. Seperti telah di singgung sebelumnya, perusahaan atau hotel yang akan berhasil adalah perusahaan atau hotel yang dapat menyesuaikan diri dengan  perubahan lingkungan usaha dan mampu memanfaatkan peluang sebaik mungkin.
Jadi penentuan strategi pemasaran yang akan diterapkan pada suatu hotel akan mempengaruhi seluruh kegiatan operasional hotel, dengan strategi yang tepat hotel akan mendapatkan keuntungan dan Marketing menjadi penentu keberhasilannya.

B.     Peranan Marketing Dalam Upaya Mencapai Target Penjualan Kamar dan Fasilitas Lainnya di The Cangkringan Jogja Villas and Spa
Marketing merupakan salah satu penentu tingkat keberhasilan penjualan produk-produk hotel kepada konsumen,hal ini yang membuat peran Marketing sangat penting bagi suatu hotel.
Secara umum tugas marketing  dalam suatu hotel adalah sebagai berikut:
1.      Menginformasikan atau memberitahukan informasi keberadaan suatu hotel pada suatu kawasan tertentu berikut dengan jenis dan macam kamar yang ada serta fasilitas yang tersedia bila orang berkunjung ke sana.
2.      Mengubah sikap orang atau calon tamu yang tadinya tidak menyukai menjadi menyukai untuk datang dan menginap di hotel.
3.      Merangsang dan mendorong kebutuhan orang-orang yang tadinya tidak mengetahui, acuh tak acuh, atau tidak berminat menjadi berminat untuk datang atau menggunakan fasilitas yang tersedia.
4.      Menciptakan kamar-kamar baru yang di sukai oleh tamu, melakukan renovasi kamar yang sudah tidak sesuai lagi, sehingga kamar dan fasilitas yang tersedia dapat bersaing dengan kamar dan fasilitas hotel yang menjadi pesaing.
5.      Memperhatikan kesukaan dan kesenangan tamu terhadap kamar, restoran, dan fasilitas yang sudah lancar penjualannya atau produk dan jasa-jasa yang penjualannya dari tahun ke tahun mengalami penurunan.
6.      Mengubah pola permintaan calon tamu sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan penawaran yang dilakukan hotel.
7.      Memelihara tingkat penjualan yang telah dicapai untuk menghadapi persaingan yang semakin tajam.
8.      Menghalangi atau menghancurkan permintaan produk atau jasa-jasa suatu hotel tertentu, terutama dalam Counter Marketing yang perlu dilakukan dalam kondisi-kondisi tertentu pula.

Dari uraian tersebut diatas, jelas terlihat bahwa pemasaran hotel tidak hanya memuaskan Needs and Wants tamu saja, tetapi hendaknya juga menciptakan gaya hidup (Life Style) yang berbeda dengan orang lain, sehingga merasakan kehidupannya ekslusif dibanding orang lain.
Dalam menghadapi persaingan global yang saat ini makin tajam, sebagai akibat tidak sebandingnya jumlah tamu dengan jumlah kamar yang tersedia tidak ada jalan lain selain mengambil langkah yang tepat dalam melakukan penjualan yang  menguntungkan hotel.
Marketing sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan penjualan dan kelancaran operasional hotel khususnya dalam usaha mencapai target penjualan kamar dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki hotel masih harus dihadapkan dengan persaingan ketat dengan hotel-hotel pesaing.
Oleh karena itu, untuk menjaga eksistensi sekaligus dapat mencapai target penjualan kamar dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki hotel, Marketing hotel harus memenuhi langkah-langkah untuk memenangkan persaingan, Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Mengadakan training atau pelatihan bagi seluruh karyawan yang langsung melayani tamu, sehingga jelas bagi mereka apa dan bagaimana melayani tamu seharusnya.
b.      Mempelajari tingkat persaingan yang terjadi dan meneliti cara-cara pemasaran yang dilakukan hotel pesaing.
c.       Merencanakan dan mengadakan promotion materials untuk tiap-tiap unit usaha yang ada di hotel, sehingga dapat memberikan informasi tentang segala produk, jasa-jasa, dan fasilitas yang tersedia di hotel.
d.      Menciptakan keterpaduan antara pemasaran Online, pemasaran Offline, dan penjualan-penjualan lainnya.
e.       Mempertahankan atau meninjau kembali rencana dan strategi pemasaran yang selama ini di jalankan.
f.       Meninjau kembali semua laporan masuk, apakah sales staff telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan apa yang digariskan dalam job description yang ada.
g.      Mempertahankan sistem dan prosedur yang dianggap baik dan mengubah bila tidak sesuai dengan keadaan yang sudah berubah.
h.      Mempertahankan kepemimpinan yang ada sepanjang mempunyai kemampuan yang dapat diandalkan atau memiliki keahlian dalam bidangnya.
i.        Mengamati dan mempelajari orang-orang yang banyak menggunakan jasa perhotelan dan memberikan perhatian padanya pada event tertentu.
j.        Memelihara hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan yang diperkirakan banyak memberi kemudahan bagi calon tamu untuk datang dan menginap di hotel,seperti : Travel agent, maskapai penerbangan, tour operator, dan perusahaan lain yang banyak kaitannya dengan kegiatan hotel.
k.      Merencanakan pemasangan iklan hotel, mulai dari perencanaan, desain, copy writing, sampai pada pemilihan media yang akan dipergunakan.
l.        Memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar hotel dan media massa jangan sampai memberi kesan negatif sehingga dapat menurunkan citra hotel di mata masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pemasaran suatu hotel banyak ditentukan bagaimana melakukan antisipasi terhadap needs and wants tamu yang diharapkan datang secara tepat. Oleh karena itu manajer pemasaran dituntut untuk selalu mengadakan pengamatan, pengembangan produk dan jasa yang ada,  melakukan inovasi dan mencari taktik dan strategi yang tepat agar dapat memenangkan persaingan dalam kondisi dan situasi tertentu, dengan demikian dapat tercapai target penjualan kamar dan segala jasa dan fasilitas yang tersedia di hotel.

C.    Jenis-Jenis Pemasaran di Era Globalisasi
Kemajuan dalam bidang Teknologi dan Komunikasi serta semakin ketatnya persaingan dalam bidang pemasaran hotel,mendorong munculnya terobosan-terobosan baru dalam dunia pemasaran hotel yang bersaing mendapatkan sebanyak mungkin tamu untuk datang menginap dan menikmati jasa pelayanan serta fasilitas yang di sediakan oleh hotel. Dampak dan pengaruh globalisasi secara tidak langsung mempengaruhi sebagian besar sektor industri perhotelan saat ini,
Oleh karena itu penulis menyajikan data-data yang berkaitan dengan jenis-jenis pemasaran hotel yang berkembang sampai saat ini, diantaranya adalah sebagai berikut:


1.      Online Marketing
Online Marketing adalah pemasaran atau periklanan yang dilakukan melalui internet. Saat ini pemasaran online banyak digunakan oleh hotel-hotel berbintang maupun non bintang. Alasan utama mengapa strategi pemasaran ini banyak digunakan adalah karena biayanya yang murah, selain itu dapat dilihat oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja selama  terhubung dengan internet.
2.      Offline Marketing
Offline Marketing adalah metode pemasaran yang dilakukan melalui majalah, brosur, iklan di radio dan surat kabar, poster, dan lain-lain.
Saat ini sebagian besar hotel menggunakan pemasaran Online dan Offline secara bersamaan, karena sifatnya yang saling mendukung dalam mencapai target yang telah ditentukan.
3.      Back-up improvement strategy
Yang dimaksudkan dengan strategi ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan melakukan pendekatan di sisi sektor pendukung. Menurut teori ini, agar dapat menang dalam persaingan faktor pendukung perlu di benahi terlebih dahulu. Untuk itu ada tiga cara yang perlu dilakukan , yaitu:
a.       Winning competition through superior segmentation and targeting
b.      Winning competition through superior innovation and design
c.       Winning competition through quality
Bila di terjemahkan:                                     
a.       Memenangkan persaingan melalui segmentasi yang dan penargetan yang unggul.
b.      Memenangkan persaingan melalui inovasi dan desain yang unggul.
c.       Memenangkan persaingan melalui kualitas yang unggul.
4.      Pro-active marketing
Dalam pemasaran pro-aktif ini, para manajer dituntut memahami situasi pasar yang mungkin akan terjadi (future knowledgeable). Pandangan jauh ke depan menjadi sumber inovasi dan penyesuaian dengan keinginan konsumen.
5.      Just-intime marketing
Dalam hal ini kegiatan pemasaran dilakukan berdasarkan ketepatan waktu terhadap kesiapan pasar menerima produk yang akan kita luncurkan, disamping kesiapan para konsumen atau pelanggan yang diharapkan akan membeli produk yang kita ciptakan.
6.      Value based marketing
Yang dimaksud dengan pemasaran jenis ini adalah pemasaran berdasarkan nilai tambah. Dalam hal ini konsumen lebih banyak menerima informasi untuk melakukan perbandingan produk yang akan di beli. Jadi sebelum membeli, konsumen akan membandingkan soal-soal: kualitas, harga, fasilitas, kemudahan, dan layanan yang dapat diberikan.
7.      Leading- edge marketing
Yang dimaksud dengan pemasaran ini adalah pemasaran di garis depan. Disini para manajer pemasaran dituntut pola kerjanya sedemikian rupa, sehingga dianggap mampu mencium peluang se-dini mungkin di pasar. Dengan penciuman secara dini itu, para manajer mampu melakukan inovasi dalam bauran pemasaran (marketing mix), terutama dalam rangka melakukan pendekatan dengan para konsumen yang semakin majemuk.
8.      Network marketing
Dikenal sebagai jaringan pemasaran. Disini hal yang penting adalah bagaimana para manajer dapat membangun jaringan internal yang efektif dengan memanfaatkan lembaga independen seperti biro iklan, lembaga riset pemasaran, dan konsultan promosi. Kemampuan para manajer diuji dengan kemahirannya melakukan koordinasi eksternal, mulai dari bagian produksi, distributor dan pengecer, sehingga memberikan dukungan untuk meningkatkan layanan pada konsumen secara optimal.

Strategi hanyalah suatu akal atau cara manjemen dalam merumuskan taktik dan metode pemasaran yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan pemasaran dan berusaha menjadi yang lebih unggul dibanding pesaing-pesaing dalam bisnis pehotelan. Penerapan strategi yang tepat akan sangat membantu manajemen pemasaran meraih target yang telah di tetapkan. Seiring perkembangan teknologi dan informasi, tentu saja di masa yang akan datang masih akan bermunculan terobosan-terobosan baru dalam dunia pemasaran hotel, khususnya strategi pemasaran hotel seperti yang saat ini sedang berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar